Menteri Pertanian Suswono mengharapkan para petani kembali menggunakan pupuk organik karena dengan penggunan pupuk tersebut dapat mengembalikan kesuburan tanah.
“Memang selama ini para petani sudah biasa menggunakan pupuk anorganik karena dari segi efisiensi penaburan pupuk sangat mudah, dan hasil yang didapat juga sesuai dengan harapan mereka,” kata Menteri Pertanian (Mentan) Suswono, seperti yang diberitakan Antara (29/4/2012).
Menurutnya, akibat kebiasaan para petani menggunakan pupuk buatan secara terus menerus menyebabkan lahan tersebut juga ekosistemnya rusak. “Dengan kondisi tersebut kami harapkan secara perlahan-lahan kembali menggunakan pupuk organik yang mana proses pembuatannya melalui sentuhan teknologi,” katanya.
Ia mengatakan, memang kalau pengelolaan pupuk organik secara tradisional memerlukan waktu yang agak lama, karena itu petani lebih memilik pupuk yang instan atau buatan untuk mempercepat penanaman padi dan menghasilkan. Tapi kontur kesuburan tanah juga cepat berkurang. “Kalau terus menerus seperti ini tentu akan berpengaruh terhadap kesuburan lahan tersebut,” ucapnya.
Dalam hal ini, Pertanian Sehat Indonesia (PSI) telah melakukan langkah nyata. Melakukan pelatihan pembuatan pupuk organik di setiap lokasi program pemberdayaan pertanian sehat (P3S). Pelatihan dalam bentuk praktek pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan jerami. Selain digunakan juga kotoran ternak, bisa dari sapi, kambing atau ayam.
Beberapa lokasi program PSI diantaranya Bogor, Brebes, Cianjur, Subang, Serang, Tegal, Blora, Kulonprogo, Lebak, Bantaeng yang komoditas utamanya padi. Petani di sana sudah beralih menggunakan pupuk organik dengan kombinasi pupuk anorganik secara berimbang untuk menjaga kesuburan lahan.
Informasi lebih lengkap tentang pupuk organik bisa dibaca di laman berikut.
Terima kasih infonya yang sangat bermanfaat. Semoga PSI selalu memperhatikan perkembangan pertanian. Majulah pertanian Indonesia
Ok