Bicara tentang bidang pertanian sebenarnya teramat banyak tantangannya. Namun dalam pembahasan ini dibatasi dalam periode persiapan hingga produksi. Itupun bersifat umum dan bisa jadi merupakan sudut pandang tertentu.
Tantangan tahap pertama berasal dari ketersediaan bibit/benih unggul. Masih sangat banyak petani yang belum paham bila benih yang dipergunakan selalu mengalami degradasi potensi produksi. Padahal pertanian yang unggul salah satunya dibangun dari bibit/benih yang baik untuk menghasilkan produktivitas tinggi.
Bibit/benih yang baguspun bukan sekedar memiliki potensi produksi yang tinggi. Saat ini isu lingkungan akan semua hal menjadi hal yang perlu diperhatikan. Penggunaan bibit/benih dari produk rekayasa genetika bisa saja meningkatkan produksi. Namun ada yang perlu diperhatikan adalah batasan atas penggunaan rekayasa genetika. Bukan sekedar pengaruh kepada konsumennya, demikian pula terhadap makhluk hidup yang ada disekitar tanaman yang menggunakan teknologi ini.
Tantangan tahap kedua adalah peningktan kuantitas hasil komoditas, mereduksi biaya atas usaha pertanian dan efisiensi penggunaan sarana produksi pertanian. Langkah ini bisa dilakukan dengan penerapan teknologi tepat guna serta tepat sasaran. Penerapan sistem olah tanah dan pengendalian hama dan penyakit secara alami dilahan pertanian merupakan salah satu solusinya.
Saat ini pemanfaatan teknologi komputer juga sudah pantas dipergunakan dalam mengantisipasi tantangan tahap kedua ini. Teknologi penginderaan jauh sudah lazim dipergunakan di negara maju, kenapa tidak mulai diaplikasikan di negara kita? Teknologi pertanian yang ada di balai-balai penelitina juga sia diaplikasikan.
Tantangan tahap ketiga merupakan tahap yang cukup penting berkaitan dengan industri pertanian atau agroindustri. Komoditas sebaga bahan baku utama sudah selayaknya ditempatkan pada tempat yang terpuji. Pengolahan yang efektif dan efisien akan menghasilkan produk terbaik dan meminimalisir buangan.
Ujung dari tahap ini sebelum masuk kewilayah distribusi pengguna berkaitan dengan peningkatan nilai tambah (added value). Penerpan teknologi maju dan peran serta orang-orang ahli terbuka. Pendanaan dan dukungan pemerintah juga menjadi cara terbaik untuk mengatasi tantangan tahap ini.
Minimal dengan mengetahui ketiga tahap pertanian tersebut, citra pertanian di Indonesia akan membaik dan diminati oleh generasi muda dan pengusaha. Dukungan semua pihak untuk menghadapi tantangan ini harus disambut dengan kerja keras. Mari berkomitmen mambangun pertanian Indonesia. [jo]
saya mahasiswa teknologi pertanian salah satu perguruan tinggi di bandung. saya tertarik dengan kegiatan2 PSI dan ingiin bergabung, sehingga bisa tahu kondisi realita oara petani kita..dan semoga bisa ikut berkontribusi menjadi problem solver pertanian, khususnya pengolahan agroindustrinya.
gimana ya cara gabungnya?
Sdri Nurul silahkan kirimkan CV anda ke [email protected]
zaman terus berubah…tantangan juga selalu berubah. apalagi dengan adanya perubahan iklim, tantangan dalam teknik budidaya pertanian semakin komplek. sikap inovatif dan kerjasama antar semua pihak perlu sekali untuk digalakkan..
perlunya meningkatkan kapasitas petani dalam hal ini agar tidak tertinggal karena perubahan yg terjadi tsb!