Pertanian Sehat Indonesia

Swasembada Apa Masih Mungkin?

Hitungan sederhana yang dibuat Fadil Kirom dari Aliansi Petani Indonesia (API) dalam tulisannya kebutuhan beras nasional, luas sawah dan kebohongan publik menunjukkan data dasar dan upaya pemerintah terhadap pembangunan pertanian dan tata niaga beras masih menunjukkan dilema.

Jumlah penduduk Indonesia 237 juta jiwa (sensus penduduk 2010) akan membutuhkan 32,943 juta ton beras bila diasumsikan semua mengkonsumsi beras dengan kebutuhan konsumsi perkapita antara 109-139 kg beras pertahun. Jika diasumsikan rendemen rata-rata 60%, maka akan diperlukan gabah (GKG) sekitar 54,905 juta ton GKG. Artinya, Indonesia membutuhkan luas lahan 10,981 juta ha jika rata-rata sawah menghasilkan 5 ton GKG per panen dan hanya bisa dipanen sekali dalam setahun atau dibutuhkan 5,90 juta ha bila bisa dipanen dua kali setahun.

Luas lahan sawah di Indonesia tercatat 8,903 juta ha yang terdiri 7,314 juta ha irigasi dan 1,589 juta ha non irigasi (BPN 2004). Sedangkan data Departemen Pertanian luas sawah 7,79 juta ha.

Jika luasan sawah dianggap 7 juta ha dan hasil panen berkisar 5 ton/ha dengan 2 kali panen dalam setahun kurang lebih produk padi mencapai 70 juta ton GKG.

Apabila hasil perhitungan tersebut tidak banyak direduksi oleh faktor iklim, benih yang jelek, hama dan penyakit maka ada kelebihan lebih kurang 20 juta ton GKG. Namun demikian bila yang mempengaruhi hitungan tersebut adalah ulah spekulan atau bahkan sindikat tata niaga beras, maka jadi runyam dan sama sekali tidak bisa dihitung.

Pertanyaannya adalah, apakah pemerintah ingin serius menetapkan angka yang benar dan transparan sembari membangun sistem pembangunan produksi gaah dan memperbaiki tata niaga beras di Indonesia? Atau santai dengan tetap mengandalkan pasokan beras dari luar negeri seiring dengan menyusutnya sawah yang produktif di seantero wilayah Indonesia.

Swasembada bisa diraih dengan itikad baik dan keseriusan pemerintah yang memberikan fasilitas dan kemudahan dengan didukung oleh semua pihak serta petani. [jo]


Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.