Pertanian Sehat Indonesia

Mikroba Ajaib Ini Bisa Suburkan Padang Gurun

JAKARTA – Alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan dan gedung membuat produktivitas pertanian pun semakin menurun. Persoalan tersebut terasa semakin lengkap dengan kendala tingkat kesuburan tanah yang terus menurun.

Tidak hilang akal, alumni S-1 Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Ali Zum Mashar melairkan inovasi baru, yaitu BioP 2000Z. Inovasi tersebut merupakan Hydro Cloning berbagai jenis mikroba yang berfungsi sebagai pelacak potensi kandungan mineral tanah dan air yang tersembunyi sebagai bioaktivator sehingga diharapkan mampu untuk mengondisikan kesuburan tanah secara alami.

“Kemampuan lainnya adalah menetralisir racun dalam tanaman serta membangkitkan gen yang tertidur dalam sebuah tanaman. Nama mikroba google digunakan karena mikroba ini dapat mencari dan menemukan potensi tersembunyi yang ada di dalam tanah,” papar Ali, seperti disitat dari laman Unsoed, Rabu (2/4/2014).

Mikroba yang telah diproduksi dalam bentuk pupuk cair hayati ini telah menumbuhkan kedelai hingga tinggi dua sampai tiga meter. Kehebatan inovasi tersebut telah ditunjukkan di Padang Pasir Dubai, meningkatkan panen di Cheng du China, bahkan panen di lahan gambut.

Jebolan Unsoed 1997 itu memang menghabiskan hampir separuh hidupnya bergumul dengan mikroba. Sejak kuliah S-1, Ali telah menemukan banyak varian mikroba termasuk penelitian skripsinya, yaitu menghidupkan mikroba di media air jambu mete yang keras.

Keinginan Ali membuat terobosan untuk pertanian Indonesia akhirnya terus dilakukannya saat menjadi tenaga ahli Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta mendapat tugas mendampingi proyek lahan gambut sejuta hektar. Doktor Lingkungan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) itu berhasil menemukan mikroba google dan mengaplikasikannya.

“Mikroba-mikroba tersebut menyuburkan tanah dan tanaman karena mengeluarkan zat bioaktif yang dapat meningkatkan energi tanaman. Bila disemprotkan pada tanaman, mikroba masuk ke jaringan tumbuhan melalui stomata. Sedangkan zat bioaktif adalah enzim yang berfungsi memotong rantai senyawa yang mengandung fosfat, hasilnya berupa fosfat aktif yang mudah diserap tanaman,” ungkapnya.

Dengan mikroba temuannya itu Ali berharap ketergantungan terhadap pupuk kimia bisa dikurangi. Apalagi, lanjutnya, mikroba tersebut dapat membuat lahan gambut dan bekas tambang menjadi lahan pertanian. Bahkan dengan mikroba tersebut berbagai lahan kritis akan bisa diatasi termasuk untuk mengembalikan daratan akibat tumpukan lumpur Lapindo Porong Sidoarjo.

“Dengan menggunakan mikroba ini saya yakin lumpur Lapindo bisa ditanami lagi dalam tempo satu tahun dengan perlakukan mikroba tersebut. Sedangkan untuk tanah bekas tambang yang umumnya membutuhkan waktu 30 tahun untuk reklamasi, dengan mikroba ini diperkirakan hanya butuh waktu tiga tahun saja,” tutur Ali. (mrg)

Sumber: Okezone
Foto : Ali Zum Mashar, pencipta mikroba ajaib yang dapat menyuburkan padang gurun/Unsoed

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.