Sleman – Gunung Merapi nampak gagah namun anggun. Selimut awan tersibak seolah menggambarkan geliat dan semangat masyarakat Umbulharjo yang akan mengadakan kegiatan Workshop Pelepasan Program Recovery Merapi Dompet Dhuafa, Kamis (19/4/2012).
Aktivitas Program Recovery Ekonomi telah berjalan setahun. Fase pemandirian sudah didepan mata. Mitra dampingan sudah siap untuk melanjutkan aktivitas pengembangan ekonomi.
Pelaksanaan Program Recovery Ekonomi Pasca Bencana Merapi selama satu tahun meliputi aktivitas di bidang pertanian, peternakan dan usaha kecil menengah. Dalam pelaksanaannya telah memberikan output antara lain; pendampingan intensif, pelatihan, peningkatan kapasitas masyarakat, terbentuknya kelembagaan lokal, terciptanya ladang usaha bagi masyarakat, perguliran modal kelompok, terjalinnya komunikasi dan kerjasama dengan stakeholder.
Dukungan dan tindaklanjut aktivitas masyarakat masih memerlukan komitmen stakeholder (pemerintah, swasta, tokoh masyarakat, lembaga pendidikan dan lain-lain) untuk menindaklanjuti pembinaan masyarakat mitra program recovery ke depan.
Acara ini dihadiri oleh Parni Hadi yang merupakan salah satu Pembina Dompet Dhuafa, M. Thoriq mewakili Direksi Dompet Dhuafa, Direktur Jejaring Dompet Dhuafa, Jajaran pemerintah Kabupaten Sleman, tokoh masyarakat dan mitra-mitra program.
Uniknya workshop dibuka secara bersama-sama oleh masyarakat setelah ada pengantar dari Pembina Dompet Dhuafa. Dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan Piagam Merapi yang merupakan pengikat komitmen warga masyarakat dengan berbagai pihak.
Dalam perjalanan setahun ini, Pertanian Sehat Indonesia ikut berperan dalam pemberdayaan petani dalam kegiatan sektor pertanian hortikultura (cabe, tomat, enthik, selada dan lain-lain) dan budidaya jamur. Jumlah penerima manfaat yang terlibat berjumlah 80 mitra terbagi dalam 5 kelompok tani hortikultura yang tergabung di Inpoktan (Induk Kelompok Tani) Mitra Tani dan 3 kelompok tani jamur yang tergabung di Inpoktan Trio Manunggal.
Dana yang digulirkan sebesar Rp 99.100.000,- untuk Inpoktan Mitra Tani dan Rp 127.250.000,- untuk Inpoktan Trio Manunggal. Secara simbolis dana yang telah diserahkan kepada masyarakat akan terus dikelola secara berkelompok dan menjadi aset bergulir di masyarakat sebagai upaya peningkatan kesejahteraan.
Bapeda berharap Inpoktan untuk bergabung ke gapoktan yang sudah diregistrasi oleh pemerintah dan terus berkoordinasi serta bersinergi dengan aktivitas pertanian di wilayah Umbulharjo. Dengan demikian keberlanjutan program ‘recovery‘ ekonomi dapat berkelanjutan.
Apresiasi perlu diberikan kepada mitra program (masyarakat) yang telah mau menerima dan mampu menjalankan program walau dengan kendala yang dihadapi. Semoga yang dilakukan selanjutnya oleh kelompok-kelompok tersebut mendapat dukungan penuh dari pemerintah dan bukan malah mendapatkan hambatan-hambatan birokrasi yang kadang malah sulit dimengerti.[jo]