BREBES – Tarwin, Pendamping Program Lumbung Desa Dompet Dhuafa – Brebes, menyampaikan adanya serangan busuk leher malai padi di area persawahan Desa Wanoja, Salem, Brebes. Serangan busuk leher malai atau blas leher (neck blast) disebabkan oleh cendawan Pyricularia grisea/Pyricularia oryzae.
Penyebaran spora terjadi selain oleh angin juga oleh biji dan jerami. Cendawan Pyricularia sp mampu bertahan dalam sisa jerami sakit dan gabah sakit. Dalam keadaan kering dan suhu kamar, spora masih bertahan hidup sampai satu tahun, sedangkan miselia mampu bertahan sampai lebih dari 3 tahun (Santoso dan Nasution A, 2009).
Temuan di lapang secara penampakan tingkat serangan busuk leher malai di lapang mencapai rata-rata 20% untuk setiap petak sawah. Bahkan ada beberapa titik sawah yang sudah mengalami tingkat serangan 50%.
Pengamatan beberapa orang petani, penyebab terjadinya serangan penyakit tersebut setelah diawali kondisi hujan yang cukup lama. Kemudian didukung kondisi awan mendung setelah hujan selama beberapa hari, dan angin yang cukup kencang. Hal tersebut menyebabkan spora cendawan mengalami kondisi optimal dan cepat dalam perkembangan dan penyebarannya.
Penampakkan gejala serangan memperlihatkan leher malai menguning dan akan mempengaruhi pengisian bulir dan dapat menyebabkan patah leher.