CIANJUR – Hal biasa jika petani kecil mendapat subsidi seperti subsidi pupuk, benih dan lain- lain. Namun, luar biasa jika ada para petani kecil justru yang memberikan subsidi. Itulah yang terjadi di Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Al-Ikhwan Desa Sukaraharja, Kecamatan Cibeber, Cianjur. Mereka telah mensubsidi biaya pendidikan untuk anak-anak di Desa Sukaraharja.
Gapoktan yang dibentuk oleh Pertanian Sehat Indonesia (PSI) Dompet Dhuafa ini telah menyisihkan 20 persen keuntungan usahanya untuk kegiatan sosial. Termasuk, untuk mendirikan sekolah Diniyah Takmiliyah Amaliyah (DTA) atau dahulu disebut dengan Madrasah Diniyah. Para petani ini bukan tanpa alasan mendirikan sekolah DTA Al-Ikhwan.
Selain menganggap pentingnya pendidikan agama untuk anak sejak dini, juga ijazah DTA merupakan pra syarat bagi seluruh siswa yang akan melanjutkan ke SLTP di Kabupaten Cianjur. Di sisi lain, biaya pendidikan DTA dipandang memberatkan masyarakat Desa Sukaraharja yang mayoritas adalah buruh dan petani kecil.
“Atas dasar itulah DTA Al-Ikhwan didirikan dan biayanya disubsidi dari hasil usaha Gapoktan Al-Ikhwan,” pungkas Hoer selaku Ketua Gapoktan Al-Ikhwan di sela-sela acara wisuda dan kenaikan kelas DTA Al -Ikhwan, Sabtu (21/6).
Gapoktan Al-Ikhwan terbentuk atas inisiasi PSI dalam program pemberdayaan petani pada tahun 2009 dan didanai oleh Dompet Dhuafa. Anggotanya terdiri dari 210 petani kecil (mustahik). Program pemberdayaan petani yang bertajuk Program Lumbung Desa ini sekarang telah berkembang dan memiliki usaha bersama berupa jasa penggilingan padi dan produksi beras sehat dengan merk BerlianSAE. (dipa)