PANDEGLANG – “Kami mohon Dompet Dhuafa tidak hanya memberi bantuan modal usaha tani atau program saja, sebenarnya kami lebih membutuhkan pendampingan, jangan tinggalkan kami hanya dengan program dan dana,” ungkapan Salman. Seorang tokoh petani Desa Ramea, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang. Beliau seorang petani muda sekaligus menjabat ketua kelompok petani di Desa Ramea. Harapan tersebut disampaikan pada acara Ramadhan Agropreneur 1435 H di Desa Ramea, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Kamis (17/7/2014).
Perjalanan ke Desa Ramea awalnya dihadapi dengan riang dan ringan oleh tim panitia dari Pertanian Sehat Indonesia (PSI). Meskipun sebelumnya sudah diinfokan oleh panitia lokal bahwa lokasi Desa Ramea agak naik jalannya. Ternyata kondisi jalan menuju desa tersebut sangat memacu adrenalin karena sebagian menanjak tajam, berbelok dan berbatu-batu karena bekas aspal sudah banyak yang terkelupas. Walhasil perjalanan sepanjang 10 km terasa sangat mencekam dan lama. Entah kapan bisa sampai ke lokasi.
Dengan penuh perjuangan karena kendaraan sewaan penuh dengan muatan perlengkapan acara, kami sampai di Desa Ramea. Sebuah desa yang masih sangat sepi, sederhana dan menurut kami terisolir. Ternyata asumsi kami benar adanya, bahkan Sekretaris Camat Mandalawangi menguatkan asumsi kami. Keterisoliran tersebut lebih karena akses jalan yang rusak parah.
Acara dimulai pada pukul 14.00 waktu setempat dengan dihadiri oleh kurang lebih 50 orang petani, Sekretaris Camat Mandalawangi dan Kabid Tanaman Pangan Kabupaten Pandeglang yang mewakili Dinas Pertanian dan Perkebunan Pandeglang. Pihak kecamatan dan Dinas Pertanian memberikan apresiasi terhadap Dompet Dhuafa melalui PSI karena telah memberikan perhatian terhadap kehidupan petani dan kondisi pertanian di Propinsi Banten khususnya di Kabupaten Pandeglang. Diharapkan dengan kerjasama melalui pelatihan ini dapat meningkatkan pengetahuan petani terhadap pertanian ramah lingkungan, sehingga nilai tambah dari potensi pertanian di Desa Ramea dapat terangkat.(KUS)