KARO – Ramadhan merupakan bulan istimewa bagi kaum muslimin di seluruh dunia. Petani Desa Gung Pinto, Karo yang sebagian besar muslim saat ini sedang mendapat cobaan akibat erupsi sinabung berusaha meraih apa yang disebut bulan berkah ramadhan. Para petani di Gung Pinto mayoritas muslim, kondisi yang berbeda pada skala kabupaten karo yang sebagian besar adalah non muslim. Maka layaknya kaum muslimin lainnya petani Desa Gung Pinto berusaha melaksanakan ibadah puasa di bulan ramadhan ini. Bulan puasa kali ini di Gung Pinto berbeda dengan bulan puasa tahun sebelumnya, suasananya lebih semarak karena Dompet Dhuafa dengan program Sinabung Bangkitnya dan kegiatan lainnya telah hadir di tengah-tengah mereka.
Di antara penguatan program Sinabung Bangkit yang digawangi Pertanian Sehat Indonesia di bulan ramadhan ini adalah dengan adanya kegiatan Terimakasih Petani dari Program Indonesia Berdaya Dompet Dhuafa. Sasaran utama program Terimakasih Petani Sinabung adalah para petani di Desa Gung Pintu dan anaka-anak para petani yang masih sekolah untuk mendapatkan paket beasiswa. Dampak dari program tersebut tentu sangat membantu beban berat petani yang saat ini sedang menghadapi ujian hidup akibat erupsi sinabung.
Salah satu petani Gung Pinto, Karunia Sembiring mengungkapkan “saya telah menanam kentang dan cabe, namun bingung untuk memupuknya karena biaya usahataninya telah tergerus untuk hidup selama erupsi, alhamdulillah di saat kondisi butuh saat ini program bantuan sarana produksi pertanian dari Terimakasih Petani Dompet Dhuafa telah memberikan solusi atas masalah kebutuhan saprotan saya tersebut, semoga berkah”. Tidak hanya Kurniawan Sembiring, petani lainnya pun seperti Basumi Sitepu, Martin Sitepu, Maju Tarigan, Nuri Sembiring dan kurang lebih 50 petani lainnya ikut merasakan betapa membantunya program Terimakasih Petani.
Semuanya berharap, bantuan Dompet Dhuafa bukan hanya hadir secara fisik semata namun ada nilai keberkahan dari apa yang mereka terima. Mereka menanam kentang-kentang mereka, kubis-kubis mereka, dan berbagai jenis hortikultura lainanya dengan harapan akan dapat menjadi sumber pendapatan mereka. Dari hati merekapun mereka mengharap apan yang mereka terima dari para dermawan melalui Dompet Dhuafa dari hasil yang bersih sehingga memancarkan keberkahan. Tak lupa mereka juga mendoakan agar Dompet Dhuafa terus istiqomah dalam jalan memuliakan umat dan para donaturnya diberi kelapangan rizki yang lebih luas.
Petani Sinabung adalah bagian kecil potret buram petani Indonesia yang masih jauh dari kelayakan hidup sejahtera, apalagi dengan adanya musibah erupsi sinabung. Masih banyak ribuan bahkan jutaan petani Indonesia yang masih hidup dalam keterbatasan, padahal mereka adalah bagian dari bangsa ini yang telah berjasa besar bagi pemenuhan pangan negeri ini. Liahatlah petani di salah satu desa di Tuban, Bantaeng, Sukabumi, Cianjur, dan yanga lainnya dengan keterbatasan dirinya tetap istiqomah menjalani profesinya sebagai petani.
Maka “Terimakasih Petani” Dompet Dhuafa berusaha menjadi bagian kecil atas solusi petani Indonesia. Semoga semakin berkah pula dengan bulan ramadhan ini. Terimakasih petani, terimakasih petani sinabung, semoga kita akan meraih keberkahan bulan ramadhan yang mulia ini. Tanaman yang mereka pelihara pun semoga akan melimpah dengan harga terbaik. Insya Allah, Aamiin (OM DIM). Sinabung, (03/07/2014).