Serang—Petani mitra Pertanian Sehat Indonesia (PSI) di Serang, Banten, sepakat mengembangkan koperasi syariah. Kesepakatan ini dilakukan pada saat pelatihan kelembagaan koperasi syariah pada hari Jumat (9/3/2012). Tempatnya di saung Koperasi Gapoktan Sehat Berkarya yang berlokasi di Desa Siketug, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang, Banten.
Petani menilai, dengan konsep syariah, selain berkah pengelolaan koperasi dirasa akan lebih mudah. Tiga hal pokok dalam koperasi syariah, pertama, tidak menganut sistem riba. Kedua, harus ada akad yang jelas antara pihak pemodal (anggota) dan pengelola (pengurus) tentang pengelolaan harta beserta hak dan kewajibannya. Ketiga, bagi hasil usaha koperasi berdasarkan pada kontribusi kerja dan modal.
Para petani sangat antusias saat megikuti pelatihan. Pelatihan ini dihadiri oleh seluruh pengurus koperasi Gapoktan Sehat Berkarya dan semua perwakilan anggota koperasi yang berasal dari Kelompok Tani binaan PSI. Acara ini dihadiri pula oleh Kepala Desa. Kepala Desa memberikan sambutan dan dukungan agar koperasi syariah dikembangkan sebagai motor penggerak ekonomi petani.
Dalam pelatihan ini PSI meyerahkan asset reform Program Pemberdayaan Petani Sehat (P3S)senilai Rp 369.528.400,- kepada petani. Secara simbolik asset ini diserahkan oleh Dipa Ulhak selaku supervisor program PSI kepada Empud M selaku Ketua Koperasi Gapoktan Sehat Berkarya. Program P3S telah berjalan selama dua tahun. Momen pelatihan koperasi syariah ini sebagai simbol pelepasan atau pemandidrian program.
Sebelum acara ditutup, pengurus koperasi membacakan fakta integritas atau komitmen pengurus. Dalam pernyataannya, pengurus akan mengelola koperasi berlandaskan hukum syariah, akan berlaku amanah dan professional. Koperasi ini akan dikembangkan untuk kepentingan masyarakat. Acara diakhiri dengan doa dan makan bersama. (DIF)
Saya sangat tertarik dengan adanya program pendanaan syariah bagi petani, kl saya ingin th lebih banyak ttg sistem koperasinya bs menghubungi siapa ya? karena yg saya lihat didaerah saya kesejahteraan petani sangatlah kurang, yg salah satunya disebabkan krn kurangnya managemen yg baik. Mohon ditulari ilmunya, smg bs mendatangkan manfaat bg banyak pihak. terimakasih