TRENGGALEK – Ramadhan 1435 ini dijadikan momentum bagi petani di Desa Tegaren, Kecamatan Tugu, Trenggalek, Jawa Timur untuk memupuk jiwa enterpreneur mereka. Para petani dengan antusias mengikuti pelatihan Ramadhan Agropreuner di balai Desa Tegaran, Kecamatan Tugu, Trenggalek, Selasa (15/7). Pelatihan diselenggarakan Dompet Duafa dengan menunjuk Pertanian Sehat Indonesia (PSI) sebagai pelaksana.
Pelatihan dihadiri 50 petani kecil dari Desa Tegaran dilatarbelakangi gejala semakin menurunnya gairah masyarakat melakukan usaha tani. Disebabkan usaha pertanian dianggap kurang menguntungkan. Oleh karena itu, pelatihan dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan tentang prospek usaha pertanian dan memberi keterampilan para petani dalam membuat pupuk dan pestisida organik. Input pertanian organik ini bersifat murah dan dapat meningkatkan nilai tambah hasil pertanian.
Pelatihan ini disambut oleh Camat Tugu, Trenggalek, Syahid Isroni. Beliau mengucapkan terima kasih kepada Dompet Dhuafa yang telah menjadikan Desa Tegaran tempat pelatihan dan memberikan wawasan kepada petani.
Dalam kesempatan ini hadir Kepala Bidang Tanaman Pangan Kabupaten Trenggalek, Ir. Heru Saptono. Ia memberikan materi pelatihan tentang prospek pertanian ramah lingkungan yang dianggap menguntungkan petani.
“Selain murah, hasil tani sistem pertanian ramah lingkungan juga dapat memberikan nilai ekonomi lebih karena penjualannya bisa lebih mahal dan menguntungkan,” tegas Heru Saptono.
Hadir pula Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) yaitu Widji, SP. Ia menyampaikan materi pelatihan berkaitan dengan pengendalian hama terpadu yang mengedepankan aspek keamanan dan ramah lingkungan.
Setelah pemberian materi, dilakukan praktek pembuatan pestisida nabati dan agen hayati oleh tim POPT. Dengan praktek ini petani diharapkan bisa langsung menerapkan pertanian ramah lingkungan di lahan taninya.
Selain itu petani dibekali bagaimana cara mengukur kebutuhan pupuk sesuai dosis dengan menggunakan PUTS. Hal ini agar penggunaan pupuk tidak berlebihan dan akan menyebabkan rusaknya kesuburan tanah. Praktek menggunaan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) dipandu oleh tim Pertanian Sehat Indonesia.
Diakhir acara, petani diberikan Dana untuk Demplot tanaman senilai Rp7 juta dan diberikan pula satu unit PUTS. Diberikannya hal tersebut oleh Dompet Dhuafa agar petani bisa langsung mempraktekkan semua hal yang diajarkan dalam pelatihan Agropreuner ini. (DIF)