Pertanian Sehat Indonesia

klaster mandiri kulonprogo

Aktualita, Klaster Mandiri

Koperasi Manunggal Roso Berkomitmen Menjadi Koperasi Pertanian Rosa!

Bogor –  Pengurus inti Koperasi Inpoktan Manunggal Roso Kulonprogo dengan didampingi pendamping program klaster mandiri Dompet Dhuafa mengikuti kegiatan asistensi dan up grading pengurus koperasi di Kantor Pertanian Sehat Indonesia, Selasa hingga Kamis (24-26/09/2013).Bogor –  Pengurus inti Koperasi Inpoktan Manunggal Roso Kulonprogo dengan didampingi pendamping program klaster mandiri Dompet Dhuafa mengikuti kegiatan asistensi dan up grading pengurus koperasi di Kantor Pertanian Sehat Indonesia, Selasa hingga Kamis (24-26/09/2013).Kegiatan asistensi dan up grading pengurus koperasi Manunggal Roso diinisiasi oleh Pertanian Sehat Indonesia selaku lembaga pelaksana program Klaster Mandiri Dompet Dhuafa. Secara substansial kegiatan asistensi dan up garding pengurus koperasi dilaksanakan sebagai bagian dari masa terminasi program menjelang pemandirian program Dompet Dhuafa. Harapannya pada saat program dimandirikan para pengurus koperasi sudah siap melanjutkan dan membesarkan kelembagaan yang telah terbentuk dengan berbagai program yang saat ini berjalan. Dalam laporan perkembangan koperasi yang disampaikan pengurus koperasi manunggal roso, tercatat kegiatan usaha koperasi yang telah berjalan diantaranya usaha penjualan sarana produksi pertanian, pengembangan pupuk organik dan jual beli gabah dari petani anggota. Semua usaha telah berjalan dan dalam proses pengembangan, secara financial telah menghasilkan keuntungan meski belum memuaskan. Adapun asistensi dan up garding yang dilaksanakan selama tiga hari akan fokus dalam penguatan materi manajemen secara umum, manajemen pengembangan usaha dan manajemen pemasaran koperasi. Selain materi dasar manajemen di atas materi teknis yang akan disampaikan adalah terkait pelatihan dan praktik pembukuan dan laporan keuangan serta penghitungan kelayakan usaha koperasi. Hadir sebagai pemateri dalam asistensi dan up grading pengurus koperasi manunggal roso adalah para praktisi dalam bidang keahlian masing-masing. Di antaranya praktisi manajemen organisasi seperti Jodi H. Iswanto, Casdimin, Dipa Ulhak, Adhi N.H, Kuswolo Darmo dan Neneng Fatimah A. Kemasan asistensi dan u pgarding pengurus koperasi adalah dialogis dan informal, sehingga suasananya menjadi Sersan alias serius tetap santai. Semoga dengan pengorbanan waktu para pengurus dan pemateri dalam kegiatan asistensi dan up grading pengurus koperasi manunggal roso akan terbayarkan dengan terwujudnya kualitas koperasi pertanian manunggal roso yang rosa! alias koperasi kuat! (dim)

Klaster Mandiri, Wacana

Kepedulian dalam Membangun Pertanian

Keberhasilan revolusi industri di barat khususnya negara-negara Eropa dan Amerika berdampak pada beralihnya perhatian dunia khususnya negara di dunia ketiga dari sektor pertanian ke sektor industri. Keberhasilan revolusi industri di barat khususnya negara-negara Eropa dan Amerika berdampak pada beralihnya perhatian dunia khususnya negara di dunia ketiga dari sektor pertanian ke sektor industri. Revolusi indusri di barat menyanjung betul-betul ilmu pengetahuan dan teknologi dalam setiap aktivitas produksi sehingga mampu meningkatkan perekonomian mereka. Dengan manajemen yang lebih efektif dan efisien mampu memproduksi barang dan jasa secara masal. Barang-barang produksi tersebut bahkan mampu merambah pasar internasional dan masuk ke negara dunia ketiga sebagai konsumennya. Negara di dunia ketiga atau yang sering kita dengar sebagai negara berkembang kemudian berupaya untuk mencoba meniru keberhasilan tersebut. Negara berkembang kawasan benua Asia dan Afrika yang umumnya merupakan negara agraris dengan “latah” meniru dan melupakan kesejatian dirinya. Fakta yang paling fatal dari “latah” tersebut adalah tidak ada perencanaan dari pemerintah untuk melakukan regenerasi di sektor pertanian yakni regenerasi orang bermatapencaharian petani. Buktinya jenjang pendidikan formal bahkan lulusan paling tinggi (S3) yang ada tidak ada yang meluluskan menjadi seorang petani. Menilik juga pendidikan kejuruan misal di SMK sekalipun, apakah ada kejuruan pertanian atau minimal ada yang mengarahkan menjadi petani. Yang terjadi kemudian ya tentu saja banyak penganggur sekalipun berlulusan sarjana, karena salah dalam menentukan kebijakan. Karena kita mencetak pekerja industri di tengah-tengah hamparan sawah yang membentang dan cakrawala vegetasi hutan yang menghijau. Negeri kita sebenarnya adalah lumbung padi dunia. Bahkan tidak hanya padi, aneka palawija dan hortikultura cocok tumbuh di tanah yang pernah 3,5 abad diperebutkan penjajah barat. Bahkan tidak hanya lumbung, penulis boleh bermimpi negeri kita bisa untuk jadi “huller” dunia kalau kita mau. Dari rasa optimisme itu, Pemberdayaan Pertanian Sehat dalam Klaster Mandiri Dompet Dhuafa melalui jejaringnya Pertanian Sehat Indonesia adalah wujud kepedulian untuk membenahi sektor pertanian minimal di wilayah yang menjadi dampingannya. Minimal kepedulian tersebut mampu meregenerasi pemuda untuk menjadi petani sebagai mata pencaharian yang menjanjikan sebagai keluaran dari pemberdayaan. [MEKO,Pendamping KM Kulon Progo]

Scroll to Top