LEBAK – Pra-Koperasi secara ringkas adalah aktivitas yang sudah dilakukan sebelum koperasi itu berbadan hukum. Aktivitas tersebut bisa berupa rapat kordinasi pengurus/pengelola,
pengumpulan modal dari anggota dan menjalankan beberapa usaha yang telah direncanakan.
Begitu pula beberapa aktivitas yang juga dilakukan oleh Induk Kelompok Tani (Inpoktan) Al Ghina (mitra dampingan Pertanian Sehat Indonesia – Dompet Dhuafa) di Desa Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar, Lebak, Banten, aktivitas-aktivitas tersebut dilakukan guna memantapkan Pra-Koperasi yang bulan September 2012 nanti akan dibadan-hukumkan.
Rapat kordinasi pengurus/pengelola koperasi Al Ghina dilakukan sebulan sekali. Hasil dari rapat ini disampaikan ke anggota melaui rapat kelompok tani. Ini dilakukan salah satunya agar ikatan antar pengurus/pengelola dan anggota semakin terjalin dan komitmen untuk memajukan koperasi semakin kuat. Disamping itu dalam rapat pertemuan ini juga mengevaluasi aktivitas bulan lalu serta merencanakan langkah-langkah teknis sebulan kedepan.
Modal dari anggota juga mulai digalakkan, yaitu berupa simpanan pokok sebesar Rp 100.000 per anggota dan simpanan wajib sebesar Rp 5.000 per anggota yang di bayar tiap bulan mulai bulan agustus ini.
Dalam aktivitas usahanya, usaha yang telah dijalankan yaitu usaha penjualan sarana produksi tani (Saprotan) berupa benih, pupuk kompos dan pupuk kimia dan usaha pengadaan gabah dan beras, yaitu koperasi membeli gabah dari petani lalu digiling dan dijual. Sementara ini pasar dalam penjualan Saprotan hanya di lingkup anggota dan untuk beras di pasar tingkat kecamatan dan sesekali dapat order dari luar kabupaten.
“Mudah-mudahan lewat beberapa aktivitas tersebut serta pendampingan intensif dalam program ini kelembagaan Pra-Koperasi yang telah terbentuk semakin kuat dan mantap baik dari kinerja dan komitmen pengurus/pengelola, modal serta usahanya,” ungkap pendamping program Pertanian Sehat Indonesia – Dompet Dhuafa Klaster Mandiri Lebak. [IAH]