Pelatihan pembuatan pupuk cair bertempat di posko swadaya kelompok Maju Makmur Dusun Karangwuluh Lor, Desa Karangwuluh, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo (9/5/2012). Kegiatan dihadiri 15 orang dalam upaya pengembangan usaha komunitas dengan fasilitator, Cahaya.
Agus Nuryanto, Kades Karangwuluh mengutarakan, “Kegiatan ini murni inisiatif dari petani Kelompok Maju Makmur dampingan Pertanian Sehat Indonesia (PSI) Dompet Dhuafa dan bukan program dari Desa Karangwuluh.”
“Terlaksananya program ini atas pengorbanan petani anggota kelompok Maju Makmur dengan iuran menyisihkan dana, tenaga serta waktunya,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, hadir juga penyuluh Desa Karangwuluh dan Koordinator Penyuluh Kecamatan Temon, Adang. Petani antusias mengikuti materi yang diberikan fasilitator.
Cahaya menjelaskan proses pembuatan pupuk cair. Pupuk cair dapat dibuat dari batang brotowali dicacah, dijadikan bahan baku pembuatan pupuk cair pengganti pupuk KCl. Sementara ikan lele sebagai bahan utama pembuatan pupuk cair pengganti urea dengan mencacahnya. Kemudian dicampurkan dengan air larutan gula aren. Larutan gula aren menjadi campuran pengikat zat nutrisi yang terkandung di dalam bahan utama.
Bahan baku pembuatan pupuk cair pengganti TSP diperoleh dari tulang sapi yang dipecahkan. Selanjutnya serpihan tulang digoreng tanpa minyak lalu dicampur dengan air gula aren. Setelah dibiarkan seminggu maka dihasilkan pupuk cair.
Pada hari berikutnya pelatihan dilanjutkan dengan pembuatan pellet ikan dan pestisida nabati. Bahan baku seperti daun pepaya kering, daun bambu kering dan daun ketela kering sebagai bahan campuran pembuatan pellet ikan. Sementara biji mahoni menjadi bahan baku pembuatan pestisida nabati. [MeKo-DiK]
obat utk hama2 padi apa ya yng insektisida , mhon bantuannya
Untuk informasi bisa baca http://pertaniansehat.com/read/2012/11/22/pestisida-nabati.html