PONOROGO – Permasalahan pertanian tidak ada habisnya, dari kesulitan mencari pupuk, harga anjlok waktu panen dan berbagai hama pertanian. Pada musim tanam padi yang pertama petani relatif lebih mudah dalam pengolahan, pemeliharaan tanaman, dan lebih murah dalam pembiayaan tanam sampai panen. Sedikit sekali hama dan kendala dalam musim tanam pertama tersebut.
Memasuki musim tanam kedua, musim tanam yang sangat sulit. Banyak sekali biaya yang dikeluarkan mulai dari masalah air dan hama yang banyak. Dengan berkurangnya curah hujan maka petani harus menambah anggaran biaya untuk pengairan padi, karena jika tidak diairi maka padi tidak akan berisi. Karena cuaca yang mulai panas dan tanah yang sudah kering pengairan ini bisa sampai empat hari sekali, jadi biaya yang dikeluarkan jadi semakin membengkak.
Yang paling menyesakkan petani dan paling sulit diatasi adalah hama wereng. Ketika petani sudah mulai bisa tersenyum karena padi sudah mulai berisi dan menunggu panen, tiba-tiba padi diserang hama wereng dan langsung kering. Akibatnya petani jadi gagal panen.
Sudah banyak biaya yang dikeluarkan begitu sudah mau panen padi mati semua diserang hama wereng. Itulah berbagai kendala yang dihadapi petani di Ponorogo pada musim tanam kedua. Mungkin sama halnya yang dialami petani pada umumnya di Indonesia. [hus]