SINABUNG – Pukul 21.00 Wib pertemua petani sinabung Desa Gung Pinto, Karo dimulai, Selasa (20/05) . Ruangan sederhana di salah satu rumah penduduk sinabung menjadi riuh ramai dengan berkumpulnya 48 petani untuk mendengarkan tim Dompet Dhuafa terkait penjelasan Program Sinabung Bangkit. Mereka sangat antusias untuk mendengar sekaligus bertanya banyak hal terkait rencana program yang sudah mereka dengar lebih dari satu bulan yang lalu.
Tanpa berpanjang lebar, Casdimin mewakili Dompet Dhuafa dari Pertanian Sehat Indonesia menyampaikan poin penting dari program Sinabung Bangkit. Penjelasan terkait program mulai dari aspek latar belakang, tujuan, komponen program hingga aspek teknis implementasi program dengan pendekatan pendampingan dimaksudkan untuk menyamakan persepsi semua yang hadir. Pasca penjelasan program, respon petani langsung muncul dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan teknis misalnya dalam hal pembiayaan, konsekuensi menjadi anggota dan yang lainnya. Semua pertanyaan bisa terjawab dengan logis dan dapat diterima para petani.
Setelah pemaparan program, kegiatan dilanjutkan pada sesi pengecekan kelompok dan para anggotanya serta rencana pembentukkan paguyuban sebagai induk kelompok tani yang telah terbentuk. Dari lima kelompok tani yang berjumlah 50 KK petani hanya dua petani yang berhalangan hadir. Seluruh petani telah sepakat dengan pembentukkan kelompok berikut dengan nama-namanya yang 100% menggunakan bahasa lokal namun sarat makna. Misalnya ada kelompok tani yang memilih nama “Simulih Karaben” artinya yang pulang sore, dimanai sebagai istilah pekerja keras, dan yang lainnya.
Perdebatan dalam dinamika kelompok semakin seru saat proses pembentukan paguyuban sebagai payung induk kelompok tani berlangsung. Pembahasan kritisnya ketika memilih pengurus dan program kerja yang akan dijalankan serta nama untuk paguyuban. Dinamika pemilihan pengurus bukan terkait persoalan berebut menjadi anggota, namun siapa yang cocok dan mau dipilih manjadi pengurus.
Akhirnya melalui proses yang panjang terbentuklah usulan perangkat pengurus paguyuban yang disepakati seluruh patani. Sebagai ketua, terpilih nama Maju Tarigan yang dibantu oleh wakil ketua Marthin Sitepu. Sementara untuk sekretaris dipilih Ahmad Affandi Ginting dan Bendahara Lyasta Br Sembiring.
Nama “Maka Mehuli” menjadi pilihan untuk identitas paguyuban petani sinabung Desa Gung Pinto. Istilah lokal yang sederhana namun penuh makna yang dalam. Maka Mehuli artinya “agar lebih lebih baik”. Dulu nama Maka Mehuli sangat terkenal saat menjadi nama posko pengungsian muslim sinabung. Dan kini nama Maka Mehuli menjadi pilihan untuk nama paguyuban yang bercita-cita agar kehidupan masyarakat Sinabung lebih baik lagi. Baik secara ekonomi, sosial maupun spiritual.
Sinabung Bangkit! telah digaungkan Dompet Dhuafa di Desa Gung Pinto sebagai program pemulihan ekonomi pertanian untuk masyarakat sinabung. Petani pun telah menyambut dengan hangat dan semangat penuh gelora. Semoga segala ikhitar kita semua akan memberikan manfaat yang luas untuk masyarakat sinabung. Semoga, untuk Indonesia Move On!(Bang dim di gubuk petani Sinabung).