Pertanian Sehat Indonesia

Budidaya Padi Sehat Bebas Pestisida (Bagian 1)

Cara bertanam padi bebas pestisida kimia (padi organik) pada dasarnya tidak berbeda dengan bertanam padi secara konvensional. Pertanian organik biasanya diawali dengan pemilihan benih tanaman non-hibrida.

Cara bertanam padi bebas pestisida kimia (padi organik) pada dasarnya tidak berbeda dengan bertanam padi secara konvensional. Pertanian organik biasanya diawali dengan pemilihan benih tanaman non-hibrida. Selain untuk mempertahankan keanekaragaman hayati, tanaman non-hibrida sendiri secara teknis memang memungkinkan untuk ditanam tanpa menggunakan bahan kimia atau dapat tumbuh dan berproduksi pada kondisi alami. Sementara tanaman hibrida biasanya dikondisikan seperti harus menggunakan pupuk kimia atau pemberantasan hanya dengan pestisida kimia. Perbedaan lainnya adalah pada penggunaan pupuk dasar. Beberapa dampak negatif dari sistem pertanian konvensional:  Pencemaran air tanah dan air permukaan.  Membahayakan kesehatan manusia dan hewan, baik karena pestisida maupun bahan aditif pakan.  Pengaruh negatif senyawa kimia pertanian tersebut pada mutu dan kesehatan makanan.  Penurunan keanekaragaman hayati.  Perusakan dan pembunuhan satwa liar, lebah madu, dan jasad berguna lainnya.  Meningkatnya daya ketahanan organisme pengganggu terhadap pestisida.  Merosotnya produktivitas lahan karena erosi, pemadatan lahan, dan berkurangnya bahan organik.  Ketergantungan yang makin kuat terhadap sumber daya alam tidak terbaharui (non-renewable natural resources).  Resiko kesehatan dan keamanan manusia pelaku pekerjaan pertanian. Sistem pertanian organik ini berpijak pada kesuburan tanah sebagai kunci keberhasilan produksi dengan memperhatikan kemampuan alami dari tanah, tanaman dan hewan untuk menghasilkan kualitas yang baik bagi hasil pertanian maupun lingkungan.

Selain untuk mempertahankan keanekaragaman hayati, tanaman non-hibrida sendiri secara teknis memang memungkinkan untuk ditanam tanpa menggunakan bahan kimia atau dapat tumbuh dan berproduksi pada kondisi alami. Sementara tanaman hibrida biasanya dikondisikan seperti harus menggunakan pupuk kimia atau pemberantasan hanya dengan pestisida kimia. Perbedaan lainnya adalah pada penggunaan pupuk dasar. Beberapa dampak negatif dari sistem pertanian konvensional:

  •   Pencemaran air tanah dan air permukaan.
  •   Membahayakan kesehatan manusia dan hewan, baik karena pestisida maupun bahan aditif pakan.
  •   Pengaruh negatif senyawa kimia pertanian tersebut pada mutu dan kesehatan makanan.
  •   Penurunan keanekaragaman hayati.
  •   Perusakan dan pembunuhan satwa liar, lebah madu, dan jasad berguna lainnya.
  •   Meningkatnya daya ketahanan organisme pengganggu terhadap pestisida.
  •   Merosotnya produktivitas lahan karena erosi, pemadatan lahan, dan berkurangnya bahan organik.
  •   Ketergantungan yang makin kuat terhadap sumber daya alam tidak terbaharui (non-renewable natural resources).
  •   Resiko kesehatan dan keamanan manusia pelaku pekerjaan pertanian.

Sistem pertanian organik ini berpijak pada kesuburan tanah sebagai kunci keberhasilan produksi dengan memperhatikan kemampuan alami dari tanah, tanaman dan hewan untuk menghasilkan kualitas yang baik bagi hasil pertanian maupun lingkungan. Untuk lebih jelasnya, akan diulas tentang cara bertanam padi organik selengkapnya dalam bentuk serial.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.