Bogor – Kebutuhan akan konsep dan operasional program yang mampu meningkatkan nilai tambah bagi peningkatan pendapatan petani menjadi isu penting dalam berbagai diskusi di Pertanian Sehat Indonesia. Tentu ide atau gagasan tentang konsep program tersebut akan muncul dari sebuah semangat dan kreatifitas kelompok atau orang-orang yang peduli terhadap pembangunan Pertanian di Indonesia.
Melalui diskusi bertemakan “Community Farming: Program Pengembangan Usahatani Berbasis Komunitas” di kantor Pertanian Sehat Indonesia Bogor, Kamis (19/09/2013) para pegiat pemberdayaan petani berbagi pengalaman dengan Erie Sudewo, tokoh Social Entrepreneur sekaligus pendiri Dompet Dhuafa.
Casdimin selaku manajer program di Pertanian Sehat Indonesia mengawali proses diskusi dengan memaparkan konsep Community Farming yang dalam waktu dekat ini akan diimplementasikan di Klaster Purbalingga dan Temanggung. Inti penting dari konsep Community Farming adalah integrasi pengelolaan usahatani dari hulu hingga hilir dengan pendekatan pasar dan komunitas (pemberdayaan). Untuk melengkapi pelaksanaan program Community Farming telah disusun pula buku pedoman pelaksanaan program yang akan dijadikan acuan bagi pihak-pihak yang akan terlibat dalam program tersebut.
Dalam catatannya Erie Sudewo memberikan masukan terkait implementasi konsep yang sudah tersusun dengan baik. Termasuk dalam masukan tersebut adalah kejelian dalam proses seleksi penerima manfaat, penyiapan tenaga pendamping sekaligus manajer farm yang akan bekerja tidak hanya saat program berjalan di dua tahun pertama, pendekatan kerjasama dengan pemerintah dan yang lainnya. Menurut beliau, pilihan badan hukum juga menjadi hal yang harus diperhatikan sejak awal untuk kelembagaan petani nanti, bisa jadi akan lebih tepat jika menggunakan legalitas perkumpulan.
Selain masukan dari Erie Sudewo, Tendy Satrio dari program Dompet Dhuafa juga menambahkan beberapa hal penting terkait program Pertanian yang selama ini banyak didukung Dompet Dhuafa. Berbagi pengalaman lainnya datang dari para praktisi program Pertanian seperti Hoer dan Hamdan dari pengurus Koperasi AL-Ikhwan Cianjur, Imam pendamping program Klaster Mandiri Tuban, Saein tokoh muda tani dari Purbalingga yang kiprahnya sudah dikenal luas oleh berbagai kalangan dan yang lainnya.
Diksusi berjalan dengan sangat dinamis hingga tak teras dua jam lebih, masukan dan berbagai cerita pengalaman para petani dan pengurus organisasi petani semakin memperkaya isi diskusi. Pesan-pesan inspiratif sekaligus kritik dengan apa yang terjadi dalam pembangunan Pertanian di Indonesia selalu mewarnai perbincangan Erie Sudewo dan peserta lainnya.
Diskusipun ditutup dengan kesimpulan bahwa konsep Community Farming secara substansial sudah layak untuk diimplementasikan di lapangan dan Erie Sudewo mengapresiasi atas kesiapan tim Pertanian Sehat Indonesia. Beliau juga siap untuk diajak diskusi kembali dan kunjungan ke lapangan untuk hal yang berkaitan dengan isu Pertanian dan pengembangan masyarakat. Terimaksih untuk semua, semoga kita semakin komitmen untuk Pertanian Indonesia. (dim)