Pelatihan Ramadhan Agropreneur yang dilaksanakan di Trenggalek, Selasa (15/7) memberi kesan tersendiri buat para petani. Berikut wawancara singkat dengan Mukimin (49), selaku perwakilan Kelompok Tani Sido Dadi yang mengikuti pelatihan Ramadhan Agropreneur.
Apakah pelatihan ini bermanfaat bagi bapak dan petani lainnya?
Sangat bermanfaat. Kami merasa beruntung karena menjadi salah satu desa yang mengikuti pelatihan Ramadhan Agropreneur. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Dompet Dhuafa telah memperhatikan nasib petani kecil. Pelatihan ini telah memberi kami semangat untuk mengembangkan usaha pertanian. Dengan sistem pertanian ramah lingkungan yang dikenalkan oleh Dompet Dhuafa melalui Pertanian Sehat Indonesia (PSI), kami optimis pertanian kami akan lebih menguntungkan.
Apa yang bapak dapatkan dari pelatihan ini?
Banyak hal. Mulai dari motivasi sampai keterampilan membuat pestisida nabati dan agen hayati yang bahan-bahannya dtersedia di lingkungan desa. Petani tak perlu beli obat pestisida lagi, karena kita bisa memanfaatkan tumbuhan untuk membuat pestisida nabati. Dompet Dhuafa mengajarkan bagaimana cara melakukan usaha pertanian yang murah dan hasil taninya bisa dijual dengan harga yang lebih mahal. Karena, hasil taninya lebih sehat.
Setelah pelatihan ini, apa yg akan bapak lakukan/ praktekan?
Kami akan memanfaatkan dana demplot yang diberikan oleh Dompet Dhuafa untuk mempraktekan dan menanam jagung dengan metode ramah lingkungan. Dana tersebut cukup untuk menanam jagung seluas 0,5 hektar. Apa yang akan kami lakukan semoga bisa dicontoh oleh petani lain yang tidak mengikuti pelatihan.
Apa harapan bapak setelah pelatihan ini?
Kami berharap Dompet Dhuafa dan Pertanian Sehat Indonesia tidak berhenti sampai pelatihan ini. Kami mengharapkan ada pembinaan petani lebih lanjut dalam jangka waktu yang lebih panjang (dipa)