Purbalingga- Suasana di Aula Kedungjati begitu ramai tidak seperti hari-hari biasanya. Kamis (24/04/14) merupakan momen penting bagi para petani di Desa Kedungjati, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga terutama yang bergabung dalam Paguyuban Petani Sehat Lestari mitra dampingan Pertanian Sehat Indonesia (PSI) Dompet Dhuafa.
Dikatakan penting karena hari itu berlangsung kegiatan sarasehan petani sekaligus peluncuran produk beras lokal unggul yang dihasilkan dari proses budidaya yang dilakukan para petani Kedungjati. Dari kegiatan tersebut setidaknya para petani ingin menunjukkan bahwa mereka mampu untuk menghasilkan produk pertanian unggul dan berkualitas dengan segala nilai tambahnya. Selain itu mereka juga ingin menjadi perekat antar pihak dalam bersikap dan merespon upaya pembangunan pertanian yang berkelanjutan khususnya di lingkungan SKPD Kabupaten Purbalingga.
Nampaknya keinginan para petani dengan adanya sarasehan tersebut dapat mengekspose produk mereka berhasil dengan baik. Saat sessi presentasi dan peluncuran beras BerlianSAE, Suparmin selaku ketua paguyuban dengan rasa percaya diri menyampaikan keunggulan produk beras dan proses produksinya. Penawaran pihak-pihak terkait untuk dapat mengkonsi beras mereka dan ikut dalam promosi menjadi point penting dalam sessi untuk ketua paguyuban. Tidak ayal lagi para hadirin dari para pejabat daerah setelah kegiatan selesai mereka beramai-ramai membeli beras BerlianSAE di konter pameran produk dengan harga diskon. “Khusus di sarasehan ini harga BerlianSAE cukup 60 ribu/5 kg, kalo harga normal nanti 65 ribu/5 kg,” pungkasnya.
Kegiatan sarasehan Petani Sehat Lestari semakin ramai saat sessi akhir berlangsung. Sesi curah pendapat dari SKPD Kab. Purbalingga dengan para petani dan pihak Dompet Dhuafa memberikan kesan suasanan harmoni antar pihak. Mulai dari dinas pertanian, dinas koperasi, BP2KP, Bappeda, Staf Ahli Bupati, Perusda Puspahastama hingga tokoh senior pertanian purbalingga memberikan masukan dan dukungan untuk kemajuan petani sehat lestari. “Dinas pertanian mempersilakan para petani memanfaatkan sarana yang dimiliki dinas seperti mesin penanam padi, mesin pemanen, dan lain-lain untuk kemajuan para petani Kedungjati” ujar pejabat Dintanbunhut Kab. Purbalingga.
Tidak kalah semangat, tokoh sepuh pertanian Purbalingga yang dikenal kritis turun memberikan pencerahan bagi petani dan para peserta lain dalam membangun pertanian yang berkelanjutan. ” Kita harus meninggalkan input pertanian yang dihasilkan swasta dan kembali kepada sumberdaya lokal untuk kemandirian para petani, mulai dari benih, pupuk hingga pestisida. Karena dengan cara itulah para petani kita dapat berdikari,” ucap Mbah Gatot dengan berapi-api.
Acara sarasehan berjalan lancar, sesuai tujuannya sarasehan ini berhasil dari sisi menyampaikan sosialisasi konsep program Petani Desa Berdikari yang di awal acara disampaikan oleh Jodi H. Iswanto selaku direktur PSI Dompet Dhuafa. Demikian pula aspek upaya membangun sinergi antara pihak sebagaimana yang diungkapkan oleh Tendy Satrio selaku GM Program Ekonomi Dompet Dhuafa dalam sambutannya bahwa Dompet Dhuafa konsen dalam upaya mengentaskan kemiskinan dan siap bersinergi dengan siapapun untuk mengangkat harkat kaum dhuafa. (Dim)