Temanggung – Masyarakat dampingan yakni komunitas petani kopi “Paguyuban Buana Sari”, Sabtu (04/01/2014) sedang bergotong royong mencurahkan segenap tenaga, waktu dan sebagian hartanya dalam mendukung pembangunan Rumah Pembelajaran Petani (RPP). Hal ini menjadi pemandangan yang mengharukan di era sekarang. Ditengah terjangan budaya individualistik saat ini. Budaya gotong royong masih menjadi modal sosial yang kuat di masyarakat Kemloko Desa Tempuran, Kecamatan Kaloran, Temanggung.
RPP berupa bantuan sarana dalam program Petani Kopi Berdikari Periode 2014-2015 yang diinisiasi oleh Pertanian Sehat Indonesia – Dompet Dhuafa. Program bertujuan meningkatkan taraf ekonomi petani kecil yaitu petani komunitas kopi melalui pengembangan agribisnis kopi robusta paguyuban.
Satu harapan dari masyarakat dampingan akan keberadaan program dan RPP dapat membantu mendorong perubahan taraf hidup kearah yang lebih baik dan dinamis dimasa yang akan datang. Selain akan digunakan sebagai pusat kegiatan program dan sekretariat paguyuban. Rencananya RPP juga akan dijadikan sebagai pusat pengembangan usaha komunitas. Masyarakatpun akan mengoptimalkan keberadaaanya sebagai tempat kegiatan kemasyarakatan seperti pengajian dan musyawarah. Semoga RPP dapat berfungsi optimal dan dapat dirasakan oleh masyarakat dampingan. (Dwi Listanto/Adhi NH)