Teknologi pertanian sehat berfokus meminimalisir penggunaan pupuk kimia sintetik dan pestisida kimia sintetik. Penggunaan pupuk kompos/organik secara bertahap dan berkelanjutan bertujuan meminimalisir penggunaan pupuk kimia sintetik. Sedangkan penggunaan agen hayati, pestisida nabati, dan strategi pengelolaan habitat, menjadi langkah nyata dalam mengurangi ketergantungan petani terhadap pestisida kimia sintetik.
Teknologi pertanian sehat dalam praktiknya tidaklah mudah diterapkan bagi individu petani. Rangkaian pelatihan dan praktik lapang tidaklah cukup untuk merubah praktik pertanian konvensional ke pertanian sehat. Pada akhirnya kemandirian petani tidak berarti semua aktivitas harus dilakukan oleh masing-masing petani.
“Komunitas petani menjadi wadah yang prospek dalam implementasi teknologi pertanian sehat. Melalui komunitas ini, ketersediaan sarana dan prasarana pendukung (kompos, agen hayati, pestisida nabati, dan pengelolaan habitat) diharapkan dapat diproduksi sehingga implementasi teknologi pertanian sehat dapat diterapkan,” pungkas Dr. Samsudin.
Teknologi pertanian sehat memunculkan produk khusus yang berbeda dengan spesifikasi produk pertanian konvensional dan pertanian organik. Produk khusus ini akhirnya memunculkan pasar khusus yang juga berbeda, melalui peluang pasar ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. [ADE]