Pertanian Sehat Indonesia

Jalan Tol Gerus Lahan Pertanian

SUBANG, – DUA daerah yang dikenal sebagai lumbung padi di Jawa Barat, Subang dan Karawang, tengah dihadang masalah. Di Kabupaten Subang, alih fungsi lahan membayangi masa depan pertanian. Salah satu penyebabnya ia lah rencana pembangunan jalan tol Cikopo-Palimanan.

Pembangunan yang membentang mulai dari Kabupaten Purwakarta hingga Cirebon itu dipastikan akan menggunakan sebagian lahan pertanian di Subang.

“Tidak hanya jalan tol, tapi dampak pembangunannya juga akan membuat tumbuhnya perumahan dan perusahaan di Kabupaten Subang. Kebutuhan akan lahan pasti akan meningkat, dan sawah akan jadi sasarannya,” papar Jaka Septya Arizona, aktivis dari Nujaba Institute, kemarin.

Untuk mencegah alih fungsi lahan, ia meminta Pemkab Subang berani menegakkan Perda RTRW yang sudah dibuat bersama wakil rakyat.

“Khususnya di kawasan Pamanukan, Patokbesi, dan Subang pantura yang sudah ditetapkan sebagai kawasan pertanian dan lahan hijau, ja ngan sampai dialihfungsikan.” Subang memiliki 85 ribu hektare lahan pertanian. Pada 2010 saja, sudah ada 300 hektare yang beralih fungsi menjadi permukiman.

Kondisi berbeda dihadapi petani di Karawang. Sejumlah petani mengaku makin terpuruk karena banjir di masa lalu dan serangan hama.

“Musim tanam sekarang kami dikepung hama penggerek batang. Lahan yang biasa menghasilkan 6 ton gabah per hektare, kali ini hanya tersisa 1 ton,” ujar Unang, 55, petani dari Desa Mekarjaya, Kecamatan Rawamerta.

Kondisi serupa juga terjadi di Kecamatan Cilamaya, yang merupakan daerah pertanian andalan Karawang.

“Kami hanya bisa bertanam dua kali se tahun. Banjir dan kini wereng membuat kami merugi jutaan rupiah,” ujar Ketua kelompok tani Rukun Tani Mandiri, Ra wagempol Wetan, Suparta.

Dari Aceh, dilaporkan, pola penanaman baru pala yang di sebut sambung pala hutan mulai dikembangkan di atas lahan seluas 5.000 hektare. Pola itu menggabungkan bibit pala jenis produksi tinggi dengan pala hutan.

“Pola tanam ini akan dilakukan di 12 kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan dan Kabupaten Bireuen,” kata Ketua Forum Pala Bireuen Tarmizi Abdul Gani. (RZ/FS/MR/N-2)
Sumber: Media Indonesia

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.