Benih adalah dasar dari proses bertani (foundation of farming), sebab pengaruh dari penggunaan benih akan terlihat langsung dari produktivitas. Benih adalah dasar dari proses bertani (foundation of farming), sebab pengaruh dari penggunaan benih akan terlihat langsung dari produktivitas. Sebaik apapun teknologi budidaya yang digunakan, tidak akan berpengaruh banyak jika benih yang ditanam secara genetik memiliki potensi produksi dan berkualitas yang rendah. Dengan demikian, keberhasilan budidaya tanaman sangat ditentukan juga oleh mutu benih yang ditanam.
Mengapa harus menggunakan benih bermutu ?
- Benih bermutu akan menghasilkan bibit tanaman yang sehat dan kuat.
- Benih yang baik akan menghasilkan perkecambahan dan pertumbuhan seragam
- Ketika pindah tanam, bibit dari benih yang baik dapat tumbuh lebih cepat dan tegar
- Benih yang baik akan menghasilkan produksi yang tinggi
Bagaimanakah benih yang bermutu tersebut?
Secara fisik,benih bermutu dicirikan dengan penampakan sebagai berikut :
1. Bentuk, ukuran dan warnanya seragam.
Benih yang baik memiliki bentuk, ukuran dan warna yang seragam. Kalau bentuk benih itu alaminya bulat, semuanya bulat (tidak ada yang pipih atau lonjong). Kalau bentuknya seharusnya oval, maka semuanya juga harus oval. Demikian pula ukuran dan warna juga harus seragam.
2. Permukaan kulit benih harus bersih dan mengkilat. Tidak ada yang kotor atau keriput. Benih yang keriput pertanda dipetik pada saat buah belum cukup umur.
3. Tidak tercampur dengan benih hampa dan macam-macam kotoran, seperti tanah, sisa kulit, biji rumput, dan sebagainya.
4. Kadar air cukup rendah dan benih sudah mengalami masa istirahat yang cukup.
5. Belum mengalami masa kadaluwarsa.
Selain penampakan fisik seperti tersebut di atas, benih juga harus memiliki daya tumbuh dan langsungan hidup yang bagus. Kita bisa mengujinya terlebih dahulu dengan uji sederhana misalnya uji kecambah. Pada benih yang sudah dikemas, kita bisa membaca keterangan yang tercantum pada kemasan. Daya tumbuh benih yang bagus yaitu di atas 90 %.
Benih yang baik juga harus berasal dari tanaman induk yang baik pertumbuhannya dan juga sehat. Tanaman induk yang baik akan mewariskan sifat-sifat yang baik. Oleh karena itu, kita juga harus mencari tahu asal usul benih. Misalnya untuk benih padi, di beberapa petani masih sering dijumpai benih yang susah untuk ditelusuri asal usulnya misalnya ada benih yang bernama benih madun, jiung. Oleh karenanya lebih amannya gunakan benih bersertifikat dari penangkar yang jelas.
Selain itu benih juga harus bebas dari bibit penyakit. Ini bisa diketahui dari kondisi tanaman induknya. Tanaman induk yang sakit cenderung menghasilkan benih yang membawa serta bibit penyakit. Memang agak sulit untuk memastikan benih tersebut bebas hama penyakit atau tidak jika bukan kita yang membenihkanya. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi benih yang akan kita tanam mengandung bibit penyakit, petani biasanya melakukan treatment/perlakuan terhadap benih tersebut.
Sebaik apapun teknologi budidaya yang digunakan, tidak akan berpengaruh banyak jika benih yang ditanam secara genetik memiliki potensi produksi dan berkualitas yang rendah. Dengan demikian, keberhasilan budidaya tanaman sangat ditentukan juga oleh mutu benih yang ditanam.
Mengapa harus menggunakan benih bermutu ?
- Benih bermutu akan menghasilkan bibit tanaman yang sehat dan kuat.
- Benih yang baik akan menghasilkan perkecambahan dan pertumbuhan seragam
- Ketika pindah tanam, bibit dari benih yang baik dapat tumbuh lebih cepat dan tegar
- Benih yang baik akan menghasilkan produksi yang tinggi
Bagaimanakah benih yang bermutu tersebut?
Secara fisik,benih bermutu dicirikan dengan penampakan sebagai berikut :
1. Bentuk, ukuran dan warnanya seragam.
Benih yang baik memiliki bentuk, ukuran dan warna yang seragam. Kalau bentuk benih itu alaminya bulat, semuanya bulat (tidak ada yang pipih atau lonjong). Kalau bentuknya seharusnya oval, maka semuanya juga harus oval. Demikian pula ukuran dan warna juga harus seragam.
2. Permukaan kulit benih harus bersih dan mengkilat. Tidak ada yang kotor atau keriput. Benih yang keriput pertanda dipetik pada saat buah belum cukup umur.
3. Tidak tercampur dengan benih hampa dan macam-macam kotoran, seperti tanah, sisa kulit, biji rumput, dan sebagainya.
4. Kadar air cukup rendah dan benih sudah mengalami masa istirahat yang cukup.
5. Belum mengalami masa kadaluwarsa.
Selain penampakan fisik seperti tersebut di atas, benih juga harus memiliki daya tumbuh dan langsungan hidup yang bagus. Kita bisa mengujinya terlebih dahulu dengan uji sederhana misalnya uji kecambah. Pada benih yang sudah dikemas, kita bisa membaca keterangan yang tercantum pada kemasan. Daya tumbuh benih yang bagus yaitu di atas 90 %.
Benih yang baik juga harus berasal dari tanaman induk yang baik pertumbuhannya dan juga sehat. Tanaman induk yang baik akan mewariskan sifat-sifat yang baik. Oleh karena itu, kita juga harus mencari tahu asal usul benih. Misalnya untuk benih padi, di beberapa petani masih sering dijumpai benih yang susah untuk ditelusuri asal usulnya misalnya ada benih yang bernama benih madun, jiung. Oleh karenanya lebih amannya gunakan benih bersertifikat dari penangkar yang jelas.
Selain itu benih juga harus bebas dari bibit penyakit. Ini bisa diketahui dari kondisi tanaman induknya. Tanaman induk yang sakit cenderung menghasilkan benih yang membawa serta bibit penyakit. Memang agak sulit untuk memastikan benih tersebut bebas hama penyakit atau tidak jika bukan kita yang membenihkanya. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi benih yang akan kita tanam mengandung bibit penyakit, petani biasanya melakukan perlakuan terhadap benih tersebut. [hus]