Pertanian Sehat Indonesia

Memilih Beras Sehat

Siapa yang tak tertarik dengan tampilan beras berwarna putih dan bersih? Apalagi jika harganya tidak terlalu mahal. Semua pasti tergiur. Tapi tunggu, Anda mesti lebih berhati-hati, karena beras dengan ciri-ciri seperti itu belum tentu sehat, bisa jadi beras seperti itu sudah dicampur pemutih.

Untuk membuat beras terlihat kinclong, ada orang-orang tidak bertanggung jawab yang mencuci beras tersebut dengan klorin. Bahkan ada pula yang mencampur beras yang sudah diolah klorin dengan daun pandan agar wangi. Menurut dr. Alyya Siddiqa, SpFK, dosen Farmakologi Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta, mengkonsumsi klorin dapat menyebabkan kanker kandung kemih, hingga peningkatan prevalensi asma pada anak-anak. Untuk itu, sebelum membeli beras, alangkah baiknya jika Anda memperhatikan secara seksama dan teliti.

Untuk beras sehat, Departemen Pertanian sudah melakukan penelitian dan standarisasi (standar nasional Indonesia) beras yang baik dikonsumsi masyarakat. Agar bisa mengenali beras yang baik dan sehat, perhatikan poin-poin di bawah ini:

  1. Beras bebas dari hama, penyakit, bau apek (tengik), campuran dedak, bekatul, dan bahan kimia yang merugikan konsumen. Ketika membeli beras dalam jumlah yang banyak, jangan sungkan-sungkan untuk memeriksa terlebih dahulu. Hilangkan rasa sungkan demi kesehatan keluarga Anda.
  2. Butir kepala. Butir beras yang sehat mempunyai ukuran yang lebih besar, atau sama dengan 0,75 bagian dari butir beras utuh.
  3. Butir patah. Butir beras baik dan sehat mempunyai ukuran lebih besar dari 0,25 atau lebih kecil 0,74 dari butir beras utuh. Coba perhatikan ketika membeli beras, kalau ada butiran yang patah dan tidak melebihi ukuran di atas, artinya beras itu masih tergolong baik.
  4. Beras bebas dari benda asing, seperti; jerami, malai, batu kerikil, butir tanah, pasir, logam, potongan kayu, potongan kaca, biji-bijian, serangga mati, dan lain-lain.
  5. Butir mengapur. Beras yang terlihat mengapur (jika dipegang tersisa serpihan putih) masih tergolong aman. Ini diakibatkan faktor fisiologis atau beras melunak. Jadi, jangan khawatir apalagi takut ketika menemukan beras dengan ciri seperti ini. Masih tergolong wajar.
  6. Warna beras tidak terlalu putih. Beras yang sehat justru tidak berwarna putih seperti ketan putih.

(Andes Lukman)

Sumber: Kompas.com

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.