Ramadhan Agropreneur mengokohkan peran pemuda tani
Bogor – Pertanian merupakan sektor strategis di negeri ini. Selain sebagai pabrik alami penyedia produk-produk pangan, sektor pertanian juga mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang sangat signifikan terutama di daerah pedesaan. Namun seiring berjalannya waktu dan terjadinya arus globalisasi pertanian dunia, sektor ini mengalami berbagai tantangan. Termasuk dalam jangka pendek ini tepatnya pada tahun 2015 di mana pemberlakuan pasar bebas ASEAN (MEA) akan dimulai, ini adalah tantangan berat bagi para petani kita yang umumnya masih subsisten (gurem).
Tantangan lainnya yang tidak kalah beratnya adalah proses regenerasi di sektor pertanian yang cenderung melambat bahkan mengkritis. Sensus Pertanian 2013 dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan penurunan jumlah petani sebanyak lima juta orang dalam sepuluh tahun terakhir. Data statistik ini menjadi peringatan untuk kita bahwa bukan regenerasi yang terjadi dalam sektor pertanian namun terjadi krisis regenerasi dalam sektor yang sangat vital ini. Sektor pertanian bukan menjadi bidang yang menarik bagi para pemuda, mereka lebih memilih bekerja di sektor non pertanian terutama di industri meski hanya sebagai buruh pabrik.
Mengambil peran dalam rangka pemberdayaan pemuda tani, maka Dompet Dhuafa bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Bogor mengadakan pendidikan dan pelatihan singkat yang diperuntukkan bagi para pemuda tani. Diklat dengan tajuk Ramadhan Agropreneur ini mengambil tema “Mengokohkan Peran Pemuda dalam Pengembangan Usahatani Agribisnis Pedesaan”. Sebanyak 32 pemuda tani yang berasal dari berbagai wilayah di Kab. Bogor dan Cianjur, Jawa Barat.
Dalam sambutan pada pembukaan Ramadhan Agropreneur di Kampus STPP Bogor (14/07/15), drg. Imam Rulyawan, MARS selaku Direktur Program Dompet Dhuafa memberikan motivasi kepada para pemuda tani untuk menjadi sang pemenang. Termasuk dalam bisnis pertanian, mestinya para pemuda tani akan menjadi pengusaha yang unggul.
Dorongan motivasi dan dukungan untuk kemajuan para peserta diklat juga disampaikan oleh Ir. Nazaruddin, MM selaku ketua STPP Bogor. Menurut beliau, para pemuda tani jangan pernah takut menghadapi tantangan masa depan karena secara faktual sumberdaya kita memiliki keunggulan yang lebih dibanding dengan yang lainnya, termasuk dalam bidang pertanian.
Ramadhan Agropreneur dilaksanakan selama dua hari, 14-15 Juli 2015 dengan tim pelaksana dari Pertanian Sehat Indonesia (PSI). Selama dua hari para peserta mendapatkan materi pembekalan untuk penguatan wawasan terkait manajemen usahatani agribisnis, pembangunan karakter pemud atani dan materi kemampuan teknis dalam menganalisis kelayakan usaha, pemasaran dan penguatan pasca panen. Di akhir diklat, Dompet Dhuafa memberikan bantuan modal pengembangan usahatani untuk para peserta senilai Rp 22.500.000 untuk 32 orang. Hidup pemudatani, hidup pertanian Indonesia! (Casdimin).