Sarasehan Program Petani Kopi Gayo Berdaya
ACEH – Gempa bumi yang melanda Kabupaten Aceh Tengah pada 02 Juli 2013 berdampak pada rusaknya berbagai sarana penghidupan masyarakat baik sarana sosial maupun ekonomi. Kondisi ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak dalam bentuk program guna meringankan dampak buruk dari musibah tersebut dan menyegerakan pemulihan kondisi ekonomi masyarakat. Oleh karena itulah, Dompet Dhuafa, sebagai salah satu bagian dari elemen masyarakat mencoba untuk ikut serta dalam kegiatan pemulihan masyarakat dengan pelaksanaan program recovery baik berupa penyaluran bantuan sosial maupun program pemberdayaan ekonomi pasca gempa.
Program sosial telah dilaksanakan Dompet Dhuafa dalam bentuk program kemanusiaan sejak pasca gempa 02 Juli 2013 dan telah berakhir 08 Agustus 2013. Pada Oktober 2014 Dompet Dhuafa kembali melaksanakan aksinya dalam bentuk program pemberdayaan ekonomi yang menyasar pada petani kopi di Desa Jaluk, Kec. Ketol, Kab. Aceh Tengah. Program pemberdayaan ekonomi yang digagas Dompet Dhuafa melalui Pertanian Sehat Indonesia berupaya mengembalikan kemampuan ekonomi masyarakat dampingan pasca bencana dan menargetkan adanya peningkatan pendapatan melalui pendekatan program pendampingan komunitas.
Petani kopi pemetik manfaat program berkelompok menjadi entitas paguyuban petani kopi gayo berdaya. Organisasi ini didampingi secara intensif oleh seorang pendamping dalam hal pembangunan SDM petani dampingan, kelembagaan, penerapan teknologi dan pengembangan usaha serta jaringan pemasaran. Sehingga diharapkan melalui pengembangan komunitas ini program dapat merealisasikan tujuannya.
Adalah Paguyuban Musara Pakat lembaga lokal yang dibentuk dengan kesatuan tekad untuk membangun usaha agribisnis kopi gayo di Desa Jaluk. Paguyuban Musara Pakat saat ini mengkoordinir 100 KK petani kopi dengan luasan lahan 40,25 Ha. Kegiatan kelembagaan paguyuban saat ini antara lain pertemuan kelompok dan paguyuban bulanan guna membahas kegiatan organisasi dan usaha, pelatihan teknologi dan sdm, serta pelaksanaan usaha komunitas. Selama 1 caturwulan program petani kopi gayo berdaya telah menyalurkan modal usaha, demplot teknologi, peralatan lab lapang sarana rumah kompos serta pelatihan dengan nilai total bantuan masyarakat sebesar Rp 278.085.253.
Paguyuban sudah memulai menjalankan usaha dalam bentuk pembelian gabah petani anggota dan pengepul luar desa, mengolahnya menjadi beras kopi berkualitas dan menjualnya ke pengumpul di Takengon. selanjutnya paguyuban akan berupaya lebih dari ini. Yaitu berusaha untuk menjaga kualitas kopi dari anggota sejak di kebun dan meberikan nilai tambah dengan pengolahan pasca panen yang terstandar. Penjualan beras kopi 3 bulan terakhir mencapai 10,2 ton.
Paguyuban memiliki jaringan kerja antara lain kilang kopi Bintang Mulia, Pertanian Sehat Indonesia dan pengepul kopi di Takengon, juga bekerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kebun Percobaan Kopi Gayo Bener Meriah dalam penerapan teknologi budidaya kopi ramah lingkungan. Rencananya pada termin 2 akan dilaksanakan demplot teknologi budidaya sebelum ditetapkan sebagai standar bagi paguyuban.
Semoga upaya yang dilaksanakan oleh Dompet Dhuafa dalam Program Petani Kopi Gayo Berdaya hingga 1.5 tahun ke depan dapat berjalan dengan baik. Dukungan dan sinergi dari berbagai pihak baik dari dinas maupun swasata tentu menjadi kekuatan yang akan mendorong tercapainya kesuksesan program ini.
Melalui momentum panen raya musim ke – 1 tahun 2015, Dompet Dhuafa mengadakan sarasehan program petani kopi gayo berdaya sebagai media untuk memperkuat komitmen petani – komunitas dalam meningkatkan produktivitas dan skala usaha tani mereka. Selain itu sarasehan ini juga bertujuan untuk membangun jaringan dengan berbagai pihak. (adhi/nopen/cas)