Workshop Akhir Program Klaster Mandiri Kulon Progo
Kulon ProgoDompet Dhuafa melaksanakan workshop akhir program Klaster Mandiri Kulon Progo di aula Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Kamis (23/1/2014). Kegiatan workshop ini menutup pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat oleh Dompet Dhuafa di kabupaten tersebut yang telah berjalan kurang lebih 3 tahun sejak tahun 2010 sampai akhir tahun 2013.
Program Klaster Mandiri merupakan program pemberdayaan masyarakat yang mengintegrasikan program sosial dan ekonomi berbasis kawasandengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dampingan.wilayah sasaran program klaster mandiri difokuskan di dua kecamatan yaitu Desa Karang Wuluh Kecamatan Temon untuk program pertanian dan Kecamatan Kokap untuk program peternakan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pendidikan dan kesehatan tepatnya di Desa Hargowilis (peternakan dan UMKM), Desa Hargorejo dan Kalirejo (UMKM).
Workshop akhir melaporkan hasil implementasi dan capaian program kepada para stakeholders dan pembahasan tindak lanjutnya. Selain itu ada penyerahan aset-aset program kepada kelembagaan lokal yang akan meneruskan pelaksanaan program setelah pemandirian.Hadir dalam workshop ini sekitar 100an orang dari para stakeholders program, yaitudari perwakilan mitra dampingan: Koperasi Pertanian Manunggal Rasa, Paguyuban Peternak Sato Dadi (Pra Koperasi), dan Koperasi UMKM ISM Gempita Mandiri; Perwakilan Dompet dhuafa dan pelaksana program: Pertanian Sehat Indonesia, Kampung Ternak Nusantara, Karya Masyarakat Mandiri, Layanan Kesehatan Cuma-Cuma, Sekolah Guru Indonesia; Perwakilan Dinas Pemerintah Kabupaten: Dinas Kelautan Perikanan Dan Peternakan, Dinas Koperasi Dan UMKM, Dinas Perindustrian Perdagangan, Dan Dinas Kesehatan; Satuan Kerja Pemerintah Daerah: Perwakilan Bupati, Camat Kec. Kokap Serta Kepala Desa.
Program klaster mandiri di Kab. Kulon Progo berbasis ekonomi telah membentuk kelompok-kelompok usaha (pertanian, peternakan, umkm) dibawah payung kelembagaan berbadan hukum koperasi, melaksanakan pembiayaan usaha komunitas, penguatan jaringan dan akses pasar, penguatan sdm dampingan dan membangun sinergi dengan stake holder baik swasta maupun dinas pemerintah setempat. Penerima manfaat program tersebut berjumlah total 345 KK dengan nilai aset reform yang diberikan sebanyak 1.4 Milyar.
Workshop ini menghasilkan beberapa hal antara lain:
Pertama, Berkaitan dengan Kab. Kulon Progo yang akan menjadi wilayah pengembangan kota Yogyakarta,perlu ada persiapan serius dari kelembagaan lokal koperasi yang sudah dibentuk karena pemerintah setempat berkomitmen dalam pembangunan insfrastruktur strategis di Kulon Progo diantaranya seperti: bandar udara, pelabuhan, industri biji besi dan kawasan ekonomi khusus akan dilinkan kebutuhan suply input melalui koperasi-koperasi kulon progo.
Kedua, diharapkan Dompet Dhuafa selaku perintis kelembagaan lokal masyarakat tetap melakukan pengawasan walaupun program telah dimandirikan dan memberikan informasi kepada pemerintah setempat berkaitan dengan rencana aksi program klaster mandiri pasca pemandirian.
Ketiga,Pemerintah setempat berkomitmen dalam mendukung perkembangan kelembagaan lokal yang sudah dibangun sesuai dengan prosedur dan rencana program pemerintah yang ada seperti memfasilitasi permodalan, pengadaan hibah alat dan mesin industri, peningkatan kapasitas sdm dan lainnya.
Keempat, Koperasi sebagai kelembagaan lokal masyarakat yang telah ada diharapkan mampu untuk melanjutkan program untuk mengelola aset program dengan kader dan sistem manajemen yang baik dan juga terusmembangun kerjasama kemitraan kepada instansi pemerintah maupun swasta. (Adhi NH)