Sinergi Dalam Pengembangan Cabai Provinsi Banten
SERANG – Ruang rapat BI (Bank Indonesia) Banten dipenuhi oleh lebih dari 15 orang dari berbagai instansi, pihak swasta dan petani Serang dan Pandegelang
untuk diskusi lanjutan dalam Program Pengembangan Klaster Cabai Propinsi Banten, Kamis (11/10). Inti dari program ini ternyata melibatkan banyak pihak dan harus sinergi.
Latar belakang program ini dilatarbelakangi oleh permasalahan petani cabai baik dari aspek budidaya, pemasaran, maupun kelembagaan petani. Didorong oleh semnagat BI untuk menjaga stabilitas nilai rupiah yang salah satunya tercermin dalam pengendalian laju inflasi. Cabai merupakan salah satu komoditas yang ikut andil dalam laju inflasi.
Banten yang merupakan propinsi terdekat Jakarta dan industri pengolahan produk cabai merupakan daerah yang berpotensi akan komoditas ini. Selama ini cabe industri masih banyak disuplai oleh Jawa Timur, Lampung dan Jawa Tengah. Dengan pola sinergi dan kemitraan program pengembangan klaster cabai propinsi Banten bisa tercipta menjadi komoditas unggulan.
Dalam pertemuan ini bersepakat untuk membentuk tim khusus yang terdiri dari wakil-wakil stakeholder. Sementara akan dikoordinir oleh Pertanian Sehat Indonesia. Hal ini diharapkan informasi yang keluar memiliki standar. [JO]