Da’i Muda Turut Membangun Pertanian
Bogor – Sebanyak 33 da’i dan da’iyah dari penjuru tanah air tiba di kawasan klaster pengembangan pertanian sehat terpadu di desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor menjelang dzuhur, Minggu (20/5/2012).. Lokasi ini merupakan salah satu mitra Pertanian Sehat Indonesia di wilayah Jawa Barat.
Semilir angin menyambut kedatangan rombongan yang dipimpin oleh H. Lukman Kasubdit Pembinaan Pendidikan Kementerian Agama RI. Kegiatan dengan tema Pembibitan Calon Da’i Muda 2012 (PCDM 2012) Tingkat Nasional akan dilaksanakan di sekitar Cigombong dari tanggal 21 – 27 Mei 2012.
Kegiatan ini dilaksanakan kerjasama antara Kementerian Agama RI dengan Dompet Dhuafa. Program PCDM yang telah memasuki angkatan XV tahun ini, bertujuan memperkuat eksistensi da’i di masyarakat. Terutama dalam pengembangan perekonomian. Tahun ini PCDM mengambil tema “Pengembangan Da’i Entrepreneur”, hal ini tak lain bertujuan membangun semangat entrepreneurship di kalangan para da’i muda sebagai pilar keberhasilan dakwah.
Penerimaan dan penyambutan para peserta dan rombongan dilaksanakan di Saung Gapoktan Silih Asih oleh Tendy Satrio (mewakili Dompet Dhuafa), Jodi H. Iswanto (Direktur Pertanian Sehat Indonesia), dan H. Zakaria (tuan rumah sekaligus Ketua Gapoktan Silih Asih). Moderator acara dibawakan oleh Husin Sonhaji.
Dalam pelatihan dan magang ini akan diisi oleh trainer-trainer di bidangnya. Beberapa materi yang akan diberikan antara lain; budidaya sayur semusim satu paket mulai dari teori, praktek penyemaian, pindah tanam, pemeliharaan dan pembuatan pupuk cair. Materi perikanan meliputi pembenihan lele dan nila, teori dan praktek, pendederan (pemeliharaan) dan pengendalian hama dan penyakit. Juga ada tambahan materi tentang jamur tiram, minat kewirausahaan, dan pengelolaan kelompok.
Dakwah saat ini tidak lagi identik dengan mimbar atau masjid. Tapi dibutuhkan da’i-da’i yang berani terjun dalam aktivitas ekonomi yang nyata (sawah, ladang, pasar dan berbagai hal terkait pengembangan perekonomian umat) guna mewujudkan kemandirian ekonomi. Dengan demikian para da’i muda ini harus memiliki kompetensi, visioner dan teguh pendirian.
Semoga setelah ditempa dengan berbagai hal keterampilan, da’i dan da’iyah ini mendapatkan bekal untuk terjun ke masyarakat di daerah masing-masing. Peran serta da’i dan da’iyah dalam pembangunan Indonesia akan nampak lebih nyata dan bermakna. [jo]