Cacing Mikro Nematoda, Sahabat Petani

 Cacing Mikro Nematoda, Sahabat Petani

Adalah Gandi, petani di Desa Muara Jaya, Caringin, Bogor yang sejak 5 tahun terakhir ini tidak pernah lagi merasakan susahnya memelihara tanaman padi akibat serangan penggerek batang.

Adalah Gandi, petani di Desa Muara Jaya, Caringin, Bogor yang sejak 5 tahun terakhir ini tidak pernah lagi merasakan susahnya memelihara tanaman padi akibat serangan penggerek batang. Beliau ingat betul pada awal bergabung dengan program pemberdayaan pertanian sehat (P3S) Pertanian Sehat Indonesia (PSI), tanaman padi yang diharapkan menghasilkan panen yang lebih baik ternyata mengalami kerusakan akibat serangan hama penggerek batang.

Gandi menyampaikan masalah tersebut kepada ketua kelompok kemudian disampaikan kepada pendamping lapangan PSI. Solusi yang diberikan PSI dengan mengaplikasikan biopestisida Nematoda Patogen Serangga (NPS) 3 kali pada satu musim tanam. Sejak saat itu tanaman padi Gandi tidak pernah terserang penggerek batang lagi.

Rupanya pengalaman ini sangat membekas pada diri Gandi dan kelompoknya. Sehingga kalau ada yang bertanya baik dari petani lain maupun instansi pemerintah mengenai rahasia kenapa tanaman padinya tidak terkena penggerek batang, beliau selalu menjawab karena ada NPS di sawahnya.

Sebenarnya apa NPS itu? NPS singkatan dari Nematoda Patogen Serangga atau nematoda yang dapat menyebabkan penyakit pada serangga, baik pada stadia larva maupun dewasa.

Nametoda ukurannya sangat kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Untuk melihatnya harus dengan mikroskop. Terlihat bentuk nematoda seperti cacing dengan ujung dan pangkalnya yang meruncing. Dengan ukuran yang sangat kecil nematoda mampu menembus jaringan tanaman. Kemudian menginfeksi larva hama yang berada di dalam batang tanaman padi.

Dari hasil penelitian efek kematian hama yang ditimbulkan sudah terlihat mulai pada hari kedua (24-72 jam) sejak pengaplikasian. Penyebab kematian hama bukalah nematodanya tetapi bakteri yang bersimbiosis dengan nematoda.
Nematoda akan melepaskan bakteri yang dalam waktu singkat akan berkembang biak di dalam sel darah serangga, pada saat nematoda mamsuki jaringan serangga. Nematoda akan memakan bakteri dan sel darah yang sudah rusak. Kemudian tumbuh dewasa dan berkembang biak.

Selanjutnya nematoda-nematoda muda akan keluar dari tubuh serangga yang sudah mati dan siap mencari larva atau serangga. Demikian siklus tersebut akan terus berulang. [kus]Beliau ingat betul pada awal bergabung dengan program pemberdayaan pertanian sehat (P3S) Pertanian Sehat Indonesia (PSI), tanaman padi yang diharapkan menghasilkan panen yang lebih baik ternyata mengalami kerusakan akibat serangan hama penggerek batang.

Gandi menyampaikan masalah tersebut kepada ketua kelompok kemudian disampaikan kepada pendamping lapangan PSI. Solusi yang diberikan PSI dengan mengaplikasikan biopestisida Nematoda Patogen Serangga (NPS) 3 kali pada satu musim tanam. Sejak saat itu tanaman padi Gandi tidak pernah terserang penggerek batang lagi.

Rupanya pengalaman ini sangat membekas pada diri Gandi dan kelompoknya. Sehingga kalau ada yang bertanya baik dari petani lain maupun instansi pemerintah mengenai rahasia kenapa tanaman padinya tidak terkena penggerek batang, beliau selalu menjawab karena ada NPS di sawahnya.

Sebenarnya apa NPS itu? NPS singkatan dari Nematoda Patogen Serangga atau nematoda yang dapat menyebabkan penyakit pada serangga, baik pada stadia larva maupun dewasa.

Nametoda ukurannya sangat kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Untuk melihatnya harus dengan mikroskop. Terlihat bentuk nematoda seperti cacing dengan ujung dan pangkalnya yang meruncing. Dengan ukuran yang sangat kecil nematoda mampu menembus jaringan tanaman. Kemudian menginfeksi larva hama yang berada di dalam batang tanaman padi.

Dari hasil penelitian efek kematian hama yang ditimbulkan sudah terlihat mulai pada hari kedua (24-72 jam) sejak pengaplikasian. Penyebab kematian hama bukalah nematodanya tetapi bakteri yang bersimbiosis dengan nematoda.

Nematoda akan melepaskan bakteri yang dalam waktu singkat akan berkembang biak di dalam sel darah serangga, pada saat nematoda mamsuki jaringan serangga. Nematoda akan memakan bakteri dan sel darah yang sudah rusak. Kemudian tumbuh dewasa dan berkembang biak.

Selanjutnya nematoda-nematoda muda akan keluar dari tubuh serangga yang sudah mati dan siap mencari larva atau serangga. Demikian siklus tersebut akan terus berulang. [kus]

Pertanian Sehat Indonesia

http://pertaniansehat.com

2 Comments

  • wah, akan bagus jika cara mengkembangbiakkan dimuat di website ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.